Lestarikan Lingkungan, Mirae Asset Sumbangkan Alat Pengelolaan dan Pengolahan Bank Sampah di Solo

oleh -82 Dilihat
oleh

Jakarta, Bengawanpos.com – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menggelar Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menyumbangkan perlengkapan pengelolaan dan pengolahan sampah untuk Bank Sampah Kampung Sumber Krajan, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah.

Nur Widyatmoko, Area Manager Mirae Asset Sekuritas, mengatakan aksi sosial tersebut diharapkan dapat berdampak positif bagi lingkungan karena dapat menurunkan jumlah sampah yang dihasilkan dan dibuang masyarakat sekitar ke tempat pembuangan akhir (TPA) di kota yang akrab disebut Solo tersebut.

“Kami berharap kegiatan ini dapat mendukung kelestarian alam dan lingkungan secara berkelanjutan (environmental sustainability), seiring dengan tanggung jawab Mirae Asset sebagai perusahaan yang menerapkan nilai-nilai tanggung jawab lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (environmental, social, and governance/ESG),” ujar Moko dalam siaran pers, 27 November.

Dia mengatakan kegiatan CSR tersebut juga menunjukkan komitmen dan kontribusi Mirae Asset pada pengolahan sampah yang bertanggung jawab serta usaha menurunkan polusi lingkungan. Menurutnya, kegiatan CSR ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pengolahan sampah yang baik dan dampaknya pada lingkungan.

CSR bertajuk Warisan Bersih: Membangun Lingkungan Lebih Hijau itu diadakan pada 26 November 2023 oleh Mirae Asset Sekuritas Office Education (OE) Cabang Solo yang berlokasi di Ruko Super Makmur II, Jl Ir. Soekarno, Solo Baru.

Acara CSR tersebut dilakukan dengan menyumbangkan peralatan pengolahan sampah dan limbah berupa timbangan (besar dan kecil), karung, buku tabungan, alat tulis, papan tulis, dan bantuan dana untuk sosialisasi bank sampah kepada Bank Sampah Kampung Sumber Krajan.

Bank sampah tersebut bekerja sama dengan sebuah perusahaan swasta daerah yang bergerak di bidang lingkungan yaitu CV Bina Usaha Mandiri dan menjadi solusi pengolahan sampah lingkungan di daerah Boyolali, Jawa Tengah. Konsep yang digagas adalah “Manajemen sampah dari hulu ke hilir” sehingga tak ada lagi sampah yang terbuang percuma dan menjadi permasalahan di kemudian hari.

Perusahaan itu sudah bermitra dengan Bank Sampah Sumber Krajan sejak bank sampah itu didirikan pada 2013. Kerja sama itu dengan mengembangkan jaringan beberapa pengepul sampah an-organik skala besar yang akan menjual sampah an-organik yang tidak laku kepada CV Bina Usaha Mandiri seperti sachet aluminium foil, dan botol minuman.

Moko mengatakan Aksi CSR tersebut juga menjadi salah satu bentuk kegiatan CSR yang dilakukan Mirae Asset Sekuritas yang secara rutin menggelar CSR baik dalam berbagai bidang yaitu sosial, pendidikan, fasilitas kesehatan, keagamaan, dan lingkungan.

Mulai tahun lalu, Mirae Asset Sekuritas mendorong seluruh cabangnya yang disebut Office Education untuk melakukan CSR agar memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.
Dalam acara CSR Warisan Bersih: Membangun Lingkungan Lebih Hijau tersebut, turut hadir Penasihat Bank Sampah dan Anggota DPRD Kota Surakarta (Ketua Pansus Masalah Persampahan) Roy Saputro, DLH Kelurahan Sumber Laela, Ibu Siti Aminah dan Fahky H.F dari CV Bina Usaha Mandiri, dan Ketua Bank Sampah Krajan Lilik.###

Tentang PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia tergabung ke dalam salah satu kelompok usaha jasa keuangan non-bank global yaitu Mirae Asset Financial Group yang memiliki dana kelolaan sekitar US$550 miliar (setara Rp 8.000 triliun) pada akhir tahun lalu.

Perusahaan merupakan salah satu perusahaan efek terbesar dan terbaik di Indonesia dan menjadi anggota bursa teraktif di pasar saham karena nilai, volume, dan frekuensi perdagangan saham serta efek ekuitas nasabah perusahaan merupakan salah satu yang terbesar pada periode 2020, 2021, dan 2022.

Nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) juga menunjukkan sehatnya operasional perusahaan dan menjadi salah satu yang terbesar. MKBD Mirae Asset masih stabil di kisaran angka Rp1,4 triliun dalam setahun terakhir. Angka tersebut jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan oleh peraturan dan perundang-undangan untuk perusahaan efek, yaitu Rp25 miliar, beserta ketentuan lain.

Perusahaan sebelumnya bernama PT Daewoo Securities Indonesia sejak 2013. Setelah beberapa kali pergantian pemilik, pada 2016 namanya menjadi Mirae Asset Sekuritas Indonesia hingga sekarang. (Rafaelaxel/r)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.