PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT: “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KEAMANAN SIBER DAN LITERASI MEDIA DALAM MEMBANGUN KESADARAN SERTA KETERAMPILAN PADA ERA DIGITAL DI KOTA SURAKARTA”

oleh -34 Dilihat
Oplus_131072

BengawanPos.com- Surakarta, Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) bertajuk “Keamanan Siber dan Literasi Media Dalam Membangun Kesadaran Pada Era Digital Di Kota Surakarta” sukses digelar pada 3 Juni 2025 di peleseran pasar Gede, Solo. Acara yang berlangsung dari pukul 12.30 WIB ini menghadirkan berbagai pemateri ahli, termasuk Wakil Walikota Surakarta, Astrid Widayani, S.S., S.E., M.B.A., dan Ketua Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Dr. R.M. Agung Harimurti, M.Kom., untuk membahas pentingnya kesadaran digital di era informasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan siber dan memiliki literasi media yang baik sebagai bekal kecakapan digital di era saat ini.

Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, menyoroti peran krusial pemerintah dalam membimbing masyarakat menghadapi era digital. Ia menegaskan, “Peran pemerintah tidak cukup hanya dengan membuat regulasi. Kami harus membersamai masyarakat untuk lebih sadar dalam menggunakan teknologi, terutama dalam menjaga data pribadi dan etika bermedia.”

Senada dengan Astrid, Ketua Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Dr. R.M. Agung Harimurti, menyoroti peningkatan kejahatan siber yang kini menyasar masyarakat umum dengan tingkat literasi digital yang rendah. Ia menjelaskan, “Kurangnya pemahaman digital bisa berujung pada pelanggaran hukum, seperti kasus pelanggaran UU ITE. Literasi digital itu sangat penting agar masyarakat tahu mana yang boleh dan tidak boleh dibagikan secara daring.”

Lebih lanjut, Agung juga menyarankan pembentukan strategi pertahanan digital nasional yang kuat, bahkan mengusulkan pembentukan “angkatan siber” seperti yang telah diterapkan oleh Singapura. Diskusi ini mencakup berbagai isu, mulai dari bahaya konten digital yang tidak bertanggung jawab, pentingnya perlindungan data, hingga serangan siber terhadap sektor-sektor vital seperti rumah sakit dan perguruan tinggi. Agung juga mengungkapkan bahwa sebagian besar serangan siber terhadap Indonesia berasal dari luar negeri, memanfaatkan kelemahan sistem pertahanan siber nasional.

FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan digital dan literasi media sebagai keterampilan hidup esensial di era informasi. Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang yang berpartisipasi aktif dalam diskusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.