Sukoharjo – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah melalui Satgas Polda Jawa Tengah menyimpan kisah unik di SD Negeri Madegondo 1 Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Para siswa penerima manfaat program tersebut menunjukkan rasa syukur dan antusiasme mereka dengan cara tak biasa menuliskan ucapan terima kasih dan permintaan menu favorit di secarik kertas sobekan buku, lalu menyelipkannya ke dalam ompreng makan siang.
Kisah sederhana penuh makna itu terungkap saat kegiatan MBG berlangsung, Jumat (7/11/2025). Sejumlah siswa tampak riang menyampaikan pesan untuk Presiden Prabowo Subianto yang mereka anggap sebagai sosok di balik hadirnya makanan bergizi di sekolah mereka.
“Terima kasih, Pak Prabowo. Menu hari ini enak sekali. Semoga panjang umur dan selalu sehat,” tulis Eirika Dota Gracia klas 6 dalam catatan kecilnya, disertai gambar hati dan gambar ayam goreng menu favorit mereka.
Ada pula Gilbran Arzio siswa yang menuliskan permintaan menu dengan polos, seperti “besok ayam geprek lagi, Pak” atau “chicken katsu dua kali seminggu ya.” Pesan-pesan itu menjadi kejutan manis bagi para petugas lapangan yang mendistribusikan makanan.
Melihat banyaknya respons antusias tersebut, pihak Polda Jawa Tengah berencana menyiapkan kotak khusus untuk menampung saran dan masukan dari para siswa. Hal ini dilakukan agar pesan anak-anak tidak lagi tercampur dengan sisa makanan di ompreng.
“Kami akan menempatkan satu kotak aspirasi agar pesan anak-anak tersimpan baik. Banyak masukan positif dari mereka,” ujar salah satu petugas SPPG Polda Jateng di lokasi.
Kepala SD Negeri Madegondo 1, Sri Wartini, mengaku bersyukur dengan adanya program MBG yang menurutnya memberi dampak besar terhadap semangat belajar siswa.
“Alhamdulillah pelaksanaan MBG di sekolah kami berjalan lancar. Anak-anak sangat menantikan program ini bahkan sejak beberapa bulan lalu,” ungkap Sri Wartini.
“Ucapan terima kasih dan permintaan menu itu murni dari mereka sendiri, tanpa arahan dari guru. Ini bentuk spontanitas dan rasa syukur karena program ini sangat berarti bagi mereka,” lanjutnya.
Sri Wartini menyebut, sekolahnya menerima sekitar 335 paket makanan bergizi setiap hari, sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Sebelum dibagikan, para guru terlebih dahulu memeriksa kualitas dan kelayakan makanan agar aman dikonsumsi oleh anak-anak.
“Harapan kami, program ini terus berlanjut karena sangat membantu siswa dan orang tua. Semoga ke depan fasilitasnya semakin baik, sehingga anak-anak semakin antusias dalam belajar,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu inisiatif nasional untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan mendukung tumbuh kembang generasi muda Indonesia. Di Jawa Tengah, program ini dijalankan melalui dukungan Satuan Pelaksana Polda Jateng (SPPG Polda Jateng) di berbagai wilayah kabupaten dan kota.
