Mengaduk Harapan dari Dapur: Iswara Food & Chef Jocky Buka Peluang Usaha Lewat Resep Kue Klasik di Solo

oleh -11 Dilihat
oleh

Solo – Tak sekadar urusan rasa, dunia kuliner kini juga jadi ladang peluang ekonomi. Hal inilah yang coba dihadirkan Iswara Food saat menggandeng **Chef Jocky**, menghadirkan pelatihan masak spesial bertajuk *“Mochi Cake Ultah, Bika Ambon, dan Kue Kecipir Manis”* pada Sabtu, 24 Mei 2025 di SAGALA Resto, kawasan Pajang, Laweyan, Solo.

Di balik aroma mentega dan tepung yang menyeruak sejak pagi, hadir juga semangat membangun ekonomi keluarga dari dapur sendiri. Lebih dari sekadar kursus membuat kue, kegiatan ini menjadi jalan awal menuju terbentuknya unit usaha baru—tepat dari tangan-tangan peserta yang sebagian besar adalah pelaku UMKM dan pecinta dunia baking.

“Ini bukan sekadar pelatihan. Kami ingin tempat ini jadi rumah kreativitas sekaligus wadah edukasi dan pemasaran UMKM binaan,” kata **Dewi Aminah**, penggagas acara sekaligus pendiri Iswara Food.

Tak hanya menikmati demo resep dari Chef Jocky, peserta juga diajak mencicipi hasil akhir, membawa pulang bingkisan, dan berpeluang meraih doorprize. Namun yang paling menarik, mereka yang sudah punya produk juga diminta membawa dagangan mereka sendiri untuk dipajang dan dipromosikan di sesi khusus display produk UMKM.

“Kami percaya, satu rumah bisa punya satu unit usaha. Minimal dari dapur, kita mulai langkah kecil menuju ekonomi keluarga yang mandiri,” imbuh Dewi.

Usai pelatihan, para peserta akan terus mendapat pendampingan. Grup pembinaan dibentuk, ide bisnis dikembangkan, dan kompetisi pun disiapkan—termasuk lomba racik jamu dan inovasi kuliner anak.

Lebih jauh, **SAGALA Resto** disiapkan sebagai laboratorium hidup bagi UMKM. Bukan hanya untuk pelatihan, tapi juga tempat produksi, konsultasi usaha, hingga outlet penjualan. Di lokasi ini pula, Iswara Food akan menggulirkan *“Program Menu 365 Hari”*—menyajikan satu resep khas berbeda tiap hari, dari menu tradisional seperti selat Solo dan soto, hingga makanan sehat untuk anak autis dan penderita stroke.

“Inilah dapur harapan kami. Bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang hidup yang ingin kami bangun bersama UMKM lokal,” tutup Dewi, sembari tersenyum di antara loyang dan oven panas yang terus menyala.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.