Komandan Lanud Adi Soemarmo Tinjau Operasional SPPG 1 dan 2, Pastikan Kualitas dan Kebersihan Makanan Program MBG

oleh -31 Dilihat

Surakarta – Asap tipis mengepul dari dapur utara Skadik 404 pagi itu. Suara denting panci dan aroma sayur bening berpadu dengan kesibukan para petugas berseragam putih. Di sinilah, setiap pagi, ribuan porsi makanan bergizi disiapkan dengan cermat. Bukan sekadar memasak, tetapi menjalankan amanah besar: memastikan gizi layak bagi anak-anak bangsa.

Di tengah aktivitas itu, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo, Marsma TNI Henri Ahmad Badawi, datang melakukan pengawasan langsung terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 1 dan 2.
Kunjungannya bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) — kebijakan nasional yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Kita tidak hanya memasak, tapi menjaga masa depan anak-anak. Setiap sendok nasi harus aman, bersih, dan bergizi,” ujar Marsma Henri tegas, sambil meninjau barisan peralatan dapur yang tertata rapi.

Dari Lanud ke Sekolah: Rantai Gizi yang Tersusun Rapi

SPPG 1 Lanud Adi Soemarmo setiap harinya menyiapkan 3.694 porsi makanan, terdiri dari 913 porsi kecil untuk anak-anak TK, PAUD, serta SD kelas 1–3, dan 2.781 porsi besar untuk siswa SD kelas 4–6, SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Sementara SPPG 2 menyalurkan 1.256 porsi ke sejumlah sekolah penerima manfaat di Boyolali, termasuk TK Islam Bakti 1, TK Islam Bakti 2, MI Al Islam 2, hingga MTsN 6 Boyolali.

Setiap porsi disiapkan dengan prinsip yang sama: higienitas dan nilai gizi seimbang. Petugas dapur bekerja dengan sistem berlapis, di bawah pengawasan kepala dapur dan ahli gizi. Dari pencucian bahan baku, pengolahan, hingga distribusi, semua dilakukan dengan standar ketat militer  disiplin, tertib, dan efisien.

Mengawal Program Nasional dari Dapur Militer

Dalam konteks yang lebih luas, Lanud Adi Soemarmo menjadi salah satu simpul penting dalam implementasi program MBG di wilayah Jawa Tengah. Peran aktif satuan militer di bidang sosial, khususnya pemenuhan gizi, menunjukkan wajah lain TNI: hadir bukan hanya untuk pertahanan, tetapi juga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Marsma Henri menyadari, keberhasilan program bergantung pada dua hal: disiplin dan kesadaran bersama.

“Kebersihan dan kesehatan bahan makanan harus dijaga. Semua karyawan harus tertib dan mematuhi petunjuk ahli gizi agar hasil olahan benar-benar aman dikonsumsi,” ujarnya.

Pesan itu sejalan dengan semangat pemerintah dalam menjadikan MBG sebagai program jangka panjang untuk membangun generasi sehat dan produktif. TNI AU, lewat SPPG, menjadi salah satu motor penggerak di lapangan, menjembatani antara kebijakan nasional dan kebutuhan riil masyarakat.

Menjaga Asa, Menyiapkan Generasi

Di luar dapur, truk-truk pendingin bersiap mengantarkan paket makanan ke sekolah-sekolah. Di setiap wadah nasi, tersimpan harapan: agar tak ada lagi anak Indonesia yang belajar dalam keadaan lapar.
Di bawah komando Marsma Henri Ahmad Badawi, Lanud Adi Soemarmo menegaskan perannya sebagai penjaga rantai gizi nasional  memastikan bahwa setiap piring yang tersaji adalah bentuk nyata bakti TNI untuk negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.