Kartasura –Puncak peringatan tradisi Sadranan di Petilasan Kraton Kartasura ditutup dengan Pengajian Akbar yang berlangsung khidmat. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Sadranan yang bertujuan untuk mengenang dan menghormati para leluhur yang telah berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ketua panitia, KRA. Suratno Pradotodiningrat, S.H., M.H., menyampaikan bahwa pengajian ini memberikan makna mendalam bagi masyarakat. “Sadranan yang dikemas dalam bentuk religi memberikan edukasi dan pengingat bagi kita semua agar selalu mengenang perjuangan para leluhur,” ungkapnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya anggota DPR RI Dapil V, Moh. Toha, Camat Kartasura KRT. Ichwan Sapto Darmono, Danramil 06 Kartasura Kapt. Inf. Ismail, Kapolsek Kartasura AKP. Tugiyo, Lurah Kartasura RT. Syafrudin, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, perwakilan komunitas, relawan, dan tamu undangan lainnya.
Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan dzikir dan tahlil yang dipimpin oleh Gus Al Umam Padorama. Kemudian, acara dimeriahkan dengan hiburan sholawat dari MDS Parengsari Kartasura sebelum ditutup dengan inti pengajian oleh KH. Kaprawi dari Klaten. Dalam ceramahnya, KH. Kaprawi mengajak seluruh hadirin untuk selalu mengingat jasa para leluhur, terutama orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan mereka.
Pemrakarsa acara Sadranan Petilasan Kartasura, Dr. KRA. H. Djuyamto Rekso Adiningrat, S.H., M.H., menegaskan pentingnya melestarikan tradisi ini. “Sadranan mengandung dua nilai utama, yaitu nilai religi dan budaya. Tradisi ini mengajarkan kita untuk mengingat leluhur, kematian, serta nilai-nilai kehidupan yang perlu diwarisi. Saya berharap ke depan, Sadranan dapat terus dikembangkan dan dikelola lebih baik agar menjadi destinasi wisata religi,” tuturnya .
Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya melestarikan budaya dan nilai-nilai religi yang diwariskan oleh leluhur. Acara Sadranan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi sarana mempererat kebersamaan dan menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.